Saturday, May 10, 2014

Demam dan Kapan Menghubungi Dokter?

Demam dan Kapan Menghubungi Dokter?

Demam pada anak
Demam Pada Anak
Artikeldunianak.blogspot.com - Demam dan Kapan Menghubungi Dokter? artikel ini merupakan sambungan dari artiel sebelumnya " Demam Tinggi Pada Anak " sebaiknya sebelum anda membaca artikel ini anda membaca dulu artikel sebelunya biar nyambung benang merah pokok permasalahanya :) . Jika sudah membaca terimaksih anda masih bersedia membaca blog artikel dunia anak ini. langsung aja berikut beberapa jawaban orang tua mengenai penyakit DEMAM PADA ANAK


DEMAM PADA ANAK

JAWABAN ORANG TUA :

Dear Mbk. CH
Saya mau sharing ringkasan mengenai demam yang saya peroleh dari seminar PESAT dan kutipan kapan sebaiknya menghubungi dokter.

PANAS NAIK TURUN ?
Beberapa jam setelah anak diberi obat penurun panas, suhu tubuhnya akan naik lagi. Ini terjadi karena obat tersebut tidak menyembuhkan penyakitnya. Obat penurun panas berguna untuk menurunkan suhu tubuh agar tidak terus eningkat dan supaya anak merasa nyaman (pain killer). Obat tersebut bukan untuk menormalkan tubuh!.

Salah satu resiko demam (seperti dijelaskan pa GJ) adalah dehidrasi. Tanda-tandanya Ubun-ubun cekung, kencing jarang, dan apabila punggung tangan atau perut dicubit, kulit lambat kembali. Beri dia minum sesering mungkin, boeh berupa jus, es batu, atau es krim, Bila muntah-diare beri dia oralit.

KAPAN SEBAIKNYA MENGHUBUNGI DOKTER?
Pada umumnya, demam tidak membahayakan. namun demikian, ada beberapa kondisi dimana orang tua harus waspada. Misalnya semakin muda usianya, orang tua harus semakin waspada kita baru menghubungi dokter apabila :
Bayi berusia < 3 bulan dengan suhu tubuh 38oC
Bayi berusia 3 - 6 bulan dengan suhu tubuh 38,5 oC
Bayi dan anak berusia > 6 bulan, dengan suhu tubuh 40 oC

Dokter juga perlu dihubungi pada beberapa kondisi berikut :
Kondisi anak memburuk : tidur terus menerus, lemas, sulit dibangunkan (letargi)
Demam sudah berlangsung selama 72 jam
Susah minum, tidak mau minum, atau sudah mengalami dehidrasi.
Rewel atau menangis terus menerus, tidak dapat ditenangkan
kejang atau kaku pada kuduk leher
Sakit kepada hebat yang menetap
Sesak napas
Muntah, diare terus-menerus

Menurut saya kalo Influenza. Kalu mbk menemui dokter, minta ketegasan diagnosis. saya sering mendapati diagnosis dokter tidak tegas. Misalnya, infeksi ( tanpa dijelaskan virus atau bakteri), atau radang tenggorokan, (padahal kalo sedang sakit'kan tenggorokannya pasti memerah. tapi penyebab-penyebabnya kan bisa virus atau bakteri seperti streptococcus). Diagnosis dokter seharusnya berdasarkan tanya jawab dengan asien/orang tua pasien, dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik. Kenyataanya karena tidak punya waktu banyak untuk berdialog secara komprehensif, anak langsung disurug tiduran, disenter mulut atau kupingnya, dan diperiksa dengan stetoskop.

Satu lagi , Mbk. walau panik, tolong dijaga jangan sampai si C ikut merasakan kepanikan itu. Kalau sedang sakit, pelukan, belaian, membantu dia untuk struggle with the illness and feel more comfortable. Smoga C cepet sembuh..

JAWABAN DOKTER
Klik Disini : Demam Menurut Dokter
(bersmbung)


EmoticonEmoticon